Aldila mengatakan cuaca yang sangat terik juga memengaruhi tenaga dan performa mereka di lapangan. Meski berat, Aldila dan Jessy berhasil memberikan penampilan terbaik dan bangkit dari tekanan lawan.
“Cuacanya memang hari ini sangat panas, sangat menguras tenaga. Tapi saya dan kak Ecy sudah berjuang, mengejar ketertinggalan 1-4 jadi 5-4. Daya rasa kami sudah berikan yang terbaik hari ini,” kata Aldila saat ditemui di Stadion Nasional Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja.
“Dengan hasil ini memang sedikit kecewa tapi bisa buat motivasi lagi ke depan,” ujarnya.
Baca juga: Aldila/Jessy hanya dapat perak meski sudah tampil baik
Di sisi lain, Aldila mengakui bahwa pasangan Thailand tampil lebih baik dibandingkan saat keduanya bertemu di nomor beregu putri.
“Mereka bermain lebih baik daripada pas beregu ya. Sepertinya mereka nothing to lose, karena mereka berpikir sudah kalah di beregu, jadi langsung keluar all out,” kata Aldila.
Adapun pada laga final ini, Aldila/Jessy meraih medali perak dengan skor 4-6 dan 6-7 (2-7). Aldila mengatakan bangga dengan pencapaian tersebut serta timnas tenis Indonesia secara keseluruhan.
“Pastinya saya sangat senang dan bangga kepada seluruh teman-teman tenis Indonesia yang sudah berjuang di SEA Games kali ini,” kata Aldila.
Sementara itu, cabang tenis Indonesia telah mengoleksi tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu pada SEA Games ke-32 di Kamboja. Medali pamungkas diperoleh Muhammad Rifqi di nomor tunggal putra setelah mengalahkan wakil Vietnam sekaligus unggulan pertama, Ly Hoang Nam, lewat dua set langsung dengan skor 6-4 dan 6-1.
Baca juga: Rifqi Fitriadi rebut emas tenis tunggal putra SEA Games 2023
Baca juga: Petenis Christo/Aldila cetak hattrick emas usai berjuang hingga malam
Baca juga: Mental baja antarkan Priska raih emas tunggal putri tenis SEA Games
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023